Markus 14:50 (TB)
Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri.
Kita yang sering dengan sengaja memilih meninggalkan Dia. Kita yang sering dengan sengaja memilih mengasihi dosa-dosa kita ketimbang mengasihi-Nya. Namun, semua itu tidak sanggup membuat-Nya berhenti peduli pada kita. Ia peduli dan akan tetap peduli.
Para penafsir Alkitab percaya anak muda yang dimaksud Markus di ayat 51-52 adalah dirinya sendiri. Jika benar, di kemudian hari lagi-lagi Markus meninggalkan Paulus dan Barnabas pamannya (Kis. 15:37-38; Kol. 4:10). Ia layak disebut pengecut.
Namun, Si Pengecut ini bahkan tidak sanggup membuat Allah berhenti mengasihinya. Sebegitu besar dan dalamnya kasih Allah pada kita.
Karena itu, saya suka merasa jijik melihat pendeta-pendeta dan orang-orang Kristen yang membanggakan kesalehannya. Seolah-olah, karena ia mampu-dan-sanggup hidup dalam kesalehan dan ketaatan, maka Allah begitu mengasihinya.
Bukan begitu. Bukan kita yang peduli, tetapi Allah yang tidak pernah berhenti peduli kepada kita. Kita yang sering meninggalkan-Nya.
Jangan takut. Jangan khawatir. Tuhan Yesus peduli.