19 November 2018 Artikel oleh Scott Hubbard Editor , desiringGod.org
Berbagai janji-Nya Allah sering kali kehilangan kuasanya dalam hidup kita karena Allah telah menjadi kecil di matanya kita.
Kita mungkin bisa mengingat berbagai janji-Nya Allah. Namun, di hati kita, Allah bukan lagi Sang Raja yang menaklukkan bala tentara dan membelah lautan. Dia bukan lagi Sang Gembala yang mencari domba-domba-Nya dan menjaga mereka tetap aman di belakang tongkatnya. Dia bukan lagi Tuhan yang berjalan di atas ombak dan membangkitkan orang mati dari kubur. Perlahan-lahan, secara tersirat, kita telah melupakan kuasa-Nya; hikmat-Nya; dan kelemahlembutan-Nya Allah.
Ketika berbagai janji-Nya Allah tampak tidak berdaya untuk menghilangkan ketakutan kita, menenangkan kesedihan kita, mengangkat kekhawatiran kita, atau memotivasi ketaatan kita, kita perlu melakukan lebih dari sekadar mendengar janji-janji-Nya lagi. Kita perlu dengan cermat melihat pada Allah yang memberikan berbagai janji-Nya tersebut.
Janji-janji yang Terlupakan
Dalam Kitab Yesaya 40, si nabi berbicara kepada sekelompok orang Israel yang hancur hati. Bangsa yang pernah bersinar seperti bintang di langit telah meredup karena Pembuangan.
Ketika bangsa Israel melihat ke belakang dari pembuangannya di Babel, berbagai janji Allah tampak sirna. Benarkah Allah tetap akan memberikan kerajaan yang kekal pada bangsa Israel ketika mereka masih menjadi budak di negeri asing (2 Sam. 7:13)? Benarkah Allah tetap akan menjadikan bangsa Israel sebagai berkat bagi dunia ketika kutukan telah menimpa mereka (Kej. 12:3)? Benarkah Allah tetap akan membangkitkan seorang raja dari Israel yang akan meremukkan kepalanya si ular ketika mereka berada di bawah tumitnya Babel (Kej. 3:15)?
Kita dapat mengajukan pertanyaan serupa ketika kita mengingat janji Allah dari puing-puing situasi kondisinya kita. Kita dapat memandang pada masa depan, pada kehidupan melajang yang tidak kita inginkan dan bertanya, ”Bagaimana bisa Allah memuaskan saya?” Kita dapat menoleh kembali pada masa kegagalan yang menghancurkan dan bertanya, ”Bagaimana bisa Allah mengampuni saya?” Kita dapat menengadah dari lubang kehancuran dan bertanya, ”Bagaimana bisa Allah menghibur saya?”
Pada saat-saat itu, kita membutuhkan Allah untuk melakukan bagi kita apa yang dilakukan-Nya bagi bangsa Israel. Kita membutuhkan Dia untuk mendampingi kita, mengingatkan kita akan janji-Nya, dan kemudian berkata, ”Lihat, itu Allahmu!” (Yes. 40:9).
Lihat, itu Allahmu!
Siapakah Allah yang memberikan janji-Nya kepada kita? Dia adalah Allah yang berkuasa; yang menciptakan dunia dengan firman-Nya. Dia adalah Allah yang bijaksana; yang meluruskan jalan di padang belantara. Dia adalah Allah yang lemah lembut; yang menuntun anak-anak-Nya pulang ke rumah. Dia lebih besar dari semua masalah kita.
ALLAH YANG BERKUASA
Lihat, itu Tuhan ALLAH, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa (Yes. 40:10).
Lihatlah Allah yang berkuasa; yang menciptakan dunia dengan firman-Nya.
Allah yang mengucapkan berbagai janji-Nya kepada kita adalah Allah yang sama yang berfirman, ”Jadilah terang,” dan kegelapan pun segera lenyap (Kej. 1:3). Ketika Dia berfirman, bintang-bintang terbakar dan planet-planet terkunci pada orbitnya; sungai mengalir dan lautan memenuhi permukaan bumi; lembah-lembah melesak dan gunung-gunung berlomba menuju langit. Rerumputan di seluruh bumi bisa saja mengering, dan bunga di setiap lereng bukit menjadi layu, tetapi firman Allah yang menciptakan mereka akan tetap ada dan bertahan untuk selama-lamanya (Yes 40:8).
Apakah masalahnya Anda bagai samudra yang tidak bisa dijinakkan? Allah menakar air laut dengan lekuk tangannya (Yes. 40:12). Apakah dukacitanya Anda seluas langit? Allah mengukur langit seperti seorang tukang kayu di meja kerja-Nya (Yes. 40:12). Apakah bebanmu seberat bukit? Allah mengambil bukit-bukit itu dan menaruh mereka pada neraca-Nya (Yes. 40:12).
Masalahnya Anda mungkin begitu besar, tetapi Allahnya Anda berkuasa. Padamnya matahari akan terjadi lebih cepat ketimbang firman-Nya gugur ke tanah — tidak peduli seberapa besar masalah kita.
ALLAH YANG BIJAKSANA
Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat? (Yes. 40:13).
Lihatlah Allah yang bijaksana; yang meluruskan jalan di padang belantara.
Orang Israel mengira masa depan mereka sebagai suatu bangsa telah runtuh bersamaan dengan tembok Yerusalem; dan bahkan Allah pun sudah tidak sanggup membangkitkan mereka lagi. Kata mereka: ”Hidupku tersembunyi dari TUHAN dan hakku tidak diperhatikan Allahku” (Yes. 40:27).
Namun, pembuangan bangsa Israel tidak mengejutkan Allah. Juga, semuanya itu tidak membuat mereka terhilang dari pandangan-Nya. Yesaya bertanya: ”Tidakkah kautahu, dan tidakkah kaudengar? TUHAN ialah Allah kekal… tidak terduga pengertian-Nya” (Yes. 40:28). Ketika bangsa Israel tersesat di padang gurun pembuangan, dan tidak melihat adanya jalan untuk kembali ke rumah, Allah membuka jalan raya menembus padang gurun (Yes. 40:3).
Tidak ada masalah yang terlalu kusut untuk diurai oleh Allah. Tidak ada jalan yang terlalu berliku untuk diluruskan-Nya. Tidak ada hati yang terlalu hancur bagi-Nya untuk dikumpulkan-dan-disatukan kembali.
Masalahnya Anda mungkin membingungkan, tetapi Allahnya Anda itu bijaksana. Dia melihatmu. Dia tahu setiap rincian masalahnya Anda. Dia tahu cara untuk mendampingi Anda pada saat Anda menanti-nantikan Dia dan membuat Anda naik terbang dengan sayap seumpama rajawali (Yes. 40:31).
ALLAH YANG LEMAH LEMBUT
Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati. (Yes 40:11)
Lihatlah Allah yang lemah lembut, yang menuntun anak-anak-Nya pulang ke rumah.
Sebelum Allah mengaumkan keagungan-Nya dalam Kitab Yesaya 40, Dia berbicara kepada bangsa Israel dengan kelembutan suara seorang ibu: “Hiburkanlah, hiburkanlah umat-Ku, demikian firman Allahmu” (Yes. 40:1). Allah tidak ingin umat-Nya tersiksa dan terombang-ambingkan oleh badai. Dia ingin kita mengenal-Nya sebagai Allah sumber segala penghiburan (2 Kor. 1:3).
Jika kuasa Allah menunjukkan kepada kita bahwa Dia berkuasa untuk memenuhi janji-Nya, dan jika kebijaksanaan-Nya meyakinkan kita bahwa keadaan kita bisa teratasi, maka kelemahlembutan-Nya meyakinkan kita bahwa Dia senang menggunakan seluruh kuasa dan kebijaksanaan-Nya dalam kasih kepada orang-orang lemah seperti kita. Dia adalah Sang Gembala yang meninggalkan sembilan puluh sembilan dombanya untuk menemukan satu yang terhilang-dan-tersesat. Ketika menemukannya, Dia akan membungkuk, menghimpunkannya dalam tangan-Nya, dan memangkunya sepanjang jalan pulang (Yes. 40:11).
Masalahnya Anda mungkin menyiksa, tetapi Allahnya Anda itu lemah lembut. Taruhlah semua ketakutan-dan-kelemahannya Anda di hadapan-Nya; dan mintalah Dia untuk menenangkan Anda dengan kasih-Nya.
Setiap Lembah Akan Ditimbun
Tujuh ratus tahun setelah Yesaya memberi tahu Israel untuk melihat Allah mereka, Yohanes Pembaptis mengutip kata-katanya si nabi dan mengkhotbahkannya di padang gurun Yudea, ”Setiap lembah akan ditimbun dan setiap gunung dan bukit akan menjadi rata… dan semua orang akan melihat keselamatan yang dari Tuhan” (Luk. 3:5–6; Yes. 40:4–5).
Yohanes kemudian menyingkir ketika seorang manusia berjalan melewati lembah dan bukit tersebut; berjalan melewati padang gurun tersebut. Dia adalah manusia yang berkuasa; yang mengikat bala tentara neraka dan membawa Kerajaan Surga. Dia adalah manusia yang bijaksana; yang membungkam para ahli Taurat dan yang memperkatakan Firman Allah. Dia adalah manusia yang penuh kelemahlembutan; yang menyembuhkan orang sakit dan yang menyatakan perkenanan Allah.
Kemudian, Dia berbaring di bawah masalah terbesar kita dan membiarkan mereka memukuli-Nya, mendera-Nya, dan mengubur-Nya. Hanya dengan cara demikian Dia bisa membawa kutukan kita ke dalam kubur; menenggelamkannya jauh ke dalam tanah; dan kemudian bangkit dalam kuasa kehidupan yang tidak bisa dihancurkan. Sekarang, setiap janji dari Allah datang kepada kita melalui Yesus Kristus (2 Kor. 1:20); Allah dengan bekas luka di tangan-Nya.
Masalahnya Anda mungkin besar, bahkan mungkin lebih besar dari yang Anda ketahui. Namun, Allah-nya Anda lebih besar. Berbagai janji-Nya kepada Anda lebih kuat-dan-pasti. Jadi, berpalinglah dari berbagai masalahnya Anda. Dengarkanlah kembali suara Allah yang berkuasa, bijaksana, dan lembut tersebut. Kemudian, mintalah Allah untuk membantu Anda memandang pada-Nya.
***
Artikel ini diterjemahkan dari desiringgod.org dengan judul "God Is Bigger Than Your Problems"