Yakobus 4:17 (TB)
Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Alkitab menyatakan ada dua kategori ketika seseorang dinyatakan berbuat dosa. Pertama, apa yang Tuhan nyatakan “jangan”, maka kita berdosa ketika melakukannya (1 Yoh. 3:4). Kita bisa melihat daftar dosa dalam kategori pertama ini misalnya di 1 Kor. 6:9-10 dan Gal. 5:19-21.
Kedua, apa yang Tuhan perintahkan kita “lakukan”, maka kita berdosa ketika tidak melakukannya. Kategori kedua inilah yang dimaksud Yakobus dalam ayat ini. Ia memberi contoh dosa yang dimaksud ayat ini dalam Yak. 4:15.
Contoh lain yang termasuk kategori kedua ini misalnya perintah di 1 Tes. 5:16-18. Tidak senantiasa bersukacita itu dosa? Ya. Tidak tetap berdoa itu dosa? Ya. Tidak mengucap syukur dalam segala hal itu dosa? Ya.
Menurut John Piper, dalam PB ada sekitar 1800 pernyataan yang berbentuk perintah dari kedua kategori ini. Prinsip “gagal melakukan satu sama saja dengan gagal melakukan semuanya” (Yak. 2:10) akan membuat setiap orang Kristen layak dihakimi karena telah berdosa.
Karena itu, Alkitab menyatakan “jika kita berkata, bahwa kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran tidak ada di dalam kita. Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita” (1 Yoh. 1:8, 10).
Namun, “jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yoh. 1:9). Karena kehendak-Nya, kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya oleh persembahan tubuh Yesus Kristus. Oleh darah Yesus kita sekarang penuh keberanian dapat masuk ke dalam tempat kudus, karena Ia telah membuka jalan yang baru dan yang hidup bagi kita melalui tabir, yaitu diri-Nya sendiri (Ibr. 10:10, 19-20).